Uncategorized

UBOPLAY – 6 Penumpang yang Tewas Akibat Kapal Tenggelam di Selat Bali Diserahkan ke Keluarga

Harap Cemas, Keluarga Korban Korban KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Menanti Kabar

Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyerahkan enam jenazah penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang meninggal dunia kepada pihak keluarga di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis malam (3/7/2025).

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali, Selasa (2/7/2025), dilandis Antara. Kapal itu membawa 65 penumpang, yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 awak kapal, serta berbagai kendaraan seperti sepeda motor, mobil pribadi, pikap, truk, dan tronton.

Kepala Basarnas Mohammad Syafii mengatakan keenam jenazah tersebut tiba di Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 20.15 WIB setelah diberangkatkan dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Jenazah diterima oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, Deputi Operasi dan Siaga Basarnas Ribut Eko S, Kapolda Jawa Timur, dan jajaran tim SAR gabungan, kemudian diserahkan kepada keluarga dan dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi.

Syafii menyatakan operasi pencarian difokuskan sesuai arus dan cuaca, dengan area pencarian bergeser ke arah selatan sekitar 12 Nautical Mile (NM) dari lokasi kejadian. Sementara itu, Basarnas menginformasikan bahwa lokasi kapal yang tenggelam saat ini diperkirakan berada di kedalaman 50–55 meter.

Dari 29 penumpang yang ditemukan selamat di sekitar Cekik Gilimanuk dan Perairan Pebuahan Jembrana, 21 orang yang berdomisili di Banyuwangi juga telah diserahkan kepada keluarga pada pukul 16.40 WIB di Pelabuhan Ketapang.

Upaya pencarian pada Kamis (3/7) mengerahkan tim pencarian udara dan laut, termasuk helikopter HR-3606, Pesud P-8304, helikopter Polri, thermal drone, serta sejumlah kapal seperti KN SAR Permadi, KN SAR Arjuna, RIB Basarnas Banyuwangi dan Jembrana, hingga kapal patroli Lanal Banyuwangi.

“Sesuai data manifes masih ada 30 penumpang yang belum ditemukan,” ujar Syafii.

Dalam evaluasi pencarian, Syafii mengatakan upaya selanjutnya akan memfokuskan penggunaan kapal besar karena prediksi BMKG menyebut gelombang laut di selatan Bali akan tinggi, sehingga kapal kecil akan ditarik sementara.