Uncategorized

UBOPLAY – DPR Soroti Peran Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Buruh: Harus Bisa Menjawab Tantangan ke Depan

Aksi May Day di Jakarta

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi V DPR RI Edi Purwanto mengatakan, pendidikan dan buruh memiliki hubungan yang erat dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang berkeadilan dan berdaya saing.

Dia menuturkan, pendidikan bermutu dan berkualitas akan berkesinambungan dalam mengubah sistem tenaga kerja. Karena itu, penting melihat pendidikan yang tidak lagi hanya soal duduk di bangku sekolah dan belajar teori semata.

“Pendidikan sudah berkembang menjadi sarana untuk membekali generasi muda dengan life skill atau keterampilan hidup yang relevan dengan dunia kerja dengan melihat dinamika sosial saat ini,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (3/5/2025).

“Pendidikan hari ini harus menjawab tantangan di era ke depan,” jelas dia.

Politikus PDIP itu menegaskan, dewasa ini diperlukan sistem pendidikan yang melatih keterampilan sehingga sumber daya manusia (SDM) bisa berkembang menjadi pekerja yang berdaya saing.

“Seperti berpikir kritis, komunikasi, kerja sama tim, dan adaptasi terhadap perubahan sehingga muncul skill pada diri mereka. Semua itu nantinya menjadi bekal penting bagi para pekerja masa depan,” jelas Edi.

Dia juga menekankan pentingnya pendidikan vokasi, pelatihan teknis, dan sertifikasi keterampilan sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Edi mengataan, keahlian yang dimiliki generasi muda akan menjadi modal bermanfaat saat ia bekerja kelak.

“Buruh yang terdidik dan memiliki keterampilan hidup akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompleks,” kata Edi.

 


2 dari 2 halaman

Ekonomi Indonesia Harus Lebih Baik

Di sisi lain, Edi menyoroti maraknya fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dampak ekonomi global. Ia meminta Pemerintah dan dunia usaha memberikan perhatian serius mengenai isu ini.

“Meski kita sedang berusaha mengembalikan perekonomian negara ke jalur yang lebih baik, Pemerintah dan perusahaan harus berhati-hati dalam melakukan PHK,” kata Edi.

Dia mengimbau agar perusahaan-perusahaan lebih memperhatikan aspek kesejahteraan pekerja dan memprioritaskan cara-cara alternatif ketimbang melakukan PHK.

“Seperti penataan ulang, pengurangan jam kerja, atau program pelatihan ulang bagi pekerja yang terdampak,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *