Uncategorized

UBOPLAY – Menko PMK Sebut Pelaksanaan Haji Butuh Sinergi Lintas Sektor untuk Bisa Berjalan Baik

Menko PMK Dorong Keseriusan Pemerintah untuk Bangun Kota Ramah Disabilitas

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan, perlu kerja sama semua pihak agar pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan dengan baik.

“Ini kerja bersama. Bagaimana pelaksanaan ibadah haji berjalan dengan tepat. Jadi kita butuh sinergi dari semua pihak,” kata dia seperti dikutip dari laman Kemenko PMK, Sabtu (3/5/2025).

Dia menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar kementerian/lembaga dalam setiap aspek layanan.

Dari aspek maslahat, lanjut Praktino, ini mencakup pembiayaan dan pengelolaan dana haji. Dari aspek keselamatan, mencakup kelayakan pesawat udara, layanan embarkasi-debarkasi, jalur cepat (fast track), serta perlindungan WNI.

Dari aspek kekhusyukan, masih kata dia, mencakup pembinaan jemaah dan petugas haji, layanan akomodasi dan transportasi yang nyaman menuju tempat ibadah, serta bimbingan syariah manasik haji.

Adapun aspek kesehatan mencakup layanan vaksinasi, fasilitas dan layanan kesehatan, dan kesiapan konsumsi.

“Kita sinergikan semuanya, bagaimana manajemennya agar pelaksanaan haji tetap berjalan baik, jemaah menjadi haji mabrur, jemaah puas, serta ramah lansia dan disabilitas,” jelas Pratikno.

Untuk pelayanan di Arab Saudi, masih kata dia, pemerintah fokus pada pemenuhan kuota petugas haji sebesar 2 persen atau sekitar 4.420 orang, penyelesaian masalah penerbangan yang belum sesuai rute, penyiapan skema tanazul di Mina, serta mitigasi kepadatan layanan Masyair di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

“Untuk jangka pendek, kita harus mengawal haji tahun ini dengan baik. Untuk jangka panjang, kita siapkan skenario agar tantangan saat ini tidak berulang. Setelah pelaksanaan haji selesai, kita bahas lebih lanjut perbaikan ke depan,” pungkas Pratikno.


2 dari 3 halaman

Menag: Jaga Niat dan Kesehatan

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melepas keberangkatan kloter pertama jemaah haji Indonesia tahun 2025 terbang ke Tanah Suci dengan pesan yang sarat makna. Dalam sambutannya, Menag menegaskan bahwa haji bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan spiritual menuju langit yang penuh dengan kesucian dan pengorbanan.

“Perjalanan haji ini bukan perjalanan biasa. Ini adalah perjalanan ke langit. Karena itu, perbaikilah niat, karena keikhlasan adalah vitamin paling kuat dalam menjalankan ibadah ini,” ujar Menag Nasaruddin Umar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (1/5/2025).

Menag mengingatkan, tidak semua orang mendapat undangan dari Allah untuk berhaji. “Ratusan juta umat Islam di dunia, tetapi yang diundang hanya segelintir. Maka jagalah kesucian perjalanan ini, jangan sampai energi tersedot oleh hal-hal yang tidak perlu,” pesan Menag saat melepas 393 jemaah haji kloter pertama asal embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-01).

Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menhub Dudy Purwagandhi, Kepala BPKH Fadhlul Imansyah, perwakilan Badan Penyelenggara Haji (BPH), serta Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK Warsito. 

Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi kinerja Kemenag dan BPH yang telah bersinergi untuk mewujudkan penyelenggaraan haji yang lebih baik. “Terima kasih atas kerja samanya untuk mewujudkan pelayanan haji yang semakin baik,” kata Cucun.

Ia juga mengingatkan jemaah agar senantiasa mendoakan para pemimpin bangsa di tempat-tempat mustajab di Tanah Suci. “Bapak Ibu adalah duta bangsa. Jangan lupakan negeri ini dalam setiap doa,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Jaga Kesehatan Terutama Jantung

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan jemaah. Ia menyebutkan, pada tahun 2023 tercatat lebih dari 773 jemaah haji Indonesia wafat, mayoritas karena penyakit jantung dan paru. Oleh karena itu, ia mengimbau jemaah menjaga kondisi sejak keberangkatan hingga pulang ke tanah air.

“Bapak Ibu, kalau ingin berbuat baik, jagalah kesehatan. Karena jika banyak jemaah tidak sehat, dampaknya bukan hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada jemaah haji Indonesia di masa depan. Kondisi tingkat kesehatan jemaah ini bisa berdampak pada pembatasan kuota dan kenaikan premi asuransi bagi jemaah selanjutnya,” tegas Menkes.

Ia juga mengingatkan agar jemaah jangan sungkan menggunakan masker bila sudah merasa tidak fit. “Ini baik, agar jangan sampai menularkan kepada yang lain,” tuturnya. 

Ia juga menyarankan agar jemaah senantiasa memantau kondisi kesehatannya. Menurutnya ada tiga indikator yang dapat menyebabkan serangan jantung, sebagai penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian jemaah haji.

“Serangan jantung itu tidak muncul tiba-tiba, ada tiga indikatornya, yaitu darah tinggi, gula tinggi, kolesterol tinggi. Tiga indikator ini yang paling banyak memicu serangan jantung di tanah suci,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *