:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5192960/original/064098000_1745208895-cl4.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Perseroan) mengangkat Lies Hartono atau Cak Lontong dan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso sebagai Komisaris.
Dalam RUPST PT Pembangunan Jaya Ancol tentang pengangkatan dan pergantian anggota Dewan Komisaris itu juga mengangkat mantan Direktur PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebagai Komisaris Utama.
“RUPS menyetujui pergantian anggota Dewan Komisaris untuk memperkuat pengawasan dan strategi bisnis ke depan,” kata Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Daniel Windriatmoko dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu 26 April 2025 seperti dilansir Antara.
Usai diangkat menjadi Komisaris Ancol, Cak Lontong pun angkat bicara. Menurut dia, proses penunjukan dirinya sebagai Komisaris Ancol dilakukan dengan sangat ketat.
Cak Lontong menegaskan, pengangkatannya sebagai Komisaris Ancol bukanlah hasil dari penunjukan sembarangan, melainkan melalui proses seleksi yang panjang dan terstruktur.
“Kami juga melalui seleksi-seleksi yang untuk mencari pemegang atau yang menjalankan BUMD Jakarta supaya menjadi lebih baik,” ujar Cak Lontong di Balai Kota Jakarta, Rabu 30 April 2025.
Meski sudah ditunjuk sebagai Komisaris Ancol dalam RUPST PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Perseroan) pada Jumat 25 April 2025, Cak Lontong mengaku belum mulai bekerja.
“Belum (mulai kerja). RUPS baru tanggal 25 kemarin,” terang Cak Lontong.
Berikut sederet pernyataan Cak Lontong usai diangkat menjadi Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Perseroan) dihimpun Tim News Liputan6.com:
Pasangan bakal Cagub-Cawagub Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno menggelar rapat perdana tim suksesnya yang dipimpin Ketua Timses Lies Hartono atau Cak Lontong di Posko Pemenangan Cemara, Jakarta Pusat.
1. Tegaskan Lewati Proses Ketat
… Selengkapnya
Lies Hartono alias Cak Lontong akhirnya angkat bicara setelah diangkat menjadi Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Perseroan). Menurut Cak Lontong, proses penunjukan dirinya sebagai Komisaris Ancol dilakukan dengan sangat ketat.
Cak Lontong menegaskan, pengangkatannya bukanlah hasil dari penunjukan sembarangan, melainkan melalui proses seleksi yang panjang dan terstruktur.
“Kami juga melalui seleksi-seleksi yang untuk mencari pemegang atau yang menjalankan BUMD Jakarta supaya menjadi lebih baik,” ujar Cak Lontong di Balai Kota Jakarta, Rabu 30 April 2025.
Cak Lontong, yang diketahui sebelumnya merupakan bagian dari tim sukses Pramono Anung-Rano Karno ini menjelaskan proses seleksi dimulai dari tahapan administrasi hingga wawancara yang dilakukan oleh tim independen.
Tim tersebut, menurut dia, tidak berasal dari lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, melainkan terdiri dari lima profesional, termasuk akademisi bergelar profesor dan dua mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Artinya kualifikasi dan seleksinya itu bukan seleksi yang biasa, mungkin itu yang orang tidak tahu dan memang itu juga tidak untuk diberitahukan ke orang,” terang Cak Lontong.
2. Belum Mulai Bekerja dan Berkantor
… Selengkapnya
Meski telah diangkat sebagai Komisaris Ancol dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat 25 April 2025, Cak Lontong mengungkapkan dirinya belum mulai bekerja.
“Belum (mulai kerja). RUPS baru tanggal 25 kemarin,” ucap dia.
Menurutnya, rapat pertama bakal berlangsung pada Jumat 2 Mei 2025.
“Insya Allah rapat pertama direksi dan komisaris baru hari Jumat, setelah Jumatan. Jadi kami sampaikan, kami akan bahas tentang ke depannya Ancol seperti apa,” terang Cak Lontong.
3. Akui Sudah Terima Arahan dari Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Masukan dari Sejumlah Pihak
… Selengkapnya
Selain itu, Cak Lontong mengakui, Gubernur Jakarta Pramono Anung telah memberikan arahan agar Ancol mampu meningkatkan inovasi dan nilai ekonomi, tidak hanya mengandalkan pendapatan dari tiket masuk.
“Ancol ke depan harus memberikan manfaat tidak hanya untuk Pemprov, tapi juga masyarakat. Kami akan dorong pengembangan edutainment agar pengunjung bukan hanya datang untuk liburan, tapi juga bisa belajar,” papar dia.
Cak Lontong juga mengatakan telah menerima banyak masukan dari rekan-rekan seniman dan budayawan terkait gagasan yang bisa diterapkan di Ancol. Ia menyebut usulan agar Ancol menghadirkan kegiatan berkonsep edutainment, yaitu perpaduan edukasi dan hiburan.
“Ini akan dikaji apakah bisa dilaksanakan di Ancol,” kata Cak Lontong.
Ia juga membayangkan Ancol sebagai destinasi yang ramah untuk anak-anak sekolah, bukan sekadar tempat rekreasi, tetapi juga ruang belajar bersama.
“Saya ingin Ancol bisa menjadi tempat yang mengedukasi dan menghibur sekaligus,” tandas Cak Lontong.
… Selengkapnya