Uncategorized

UBOPLAY – Dinkes Selidiki Penyebab Keracunan MBG di Bina Insani Kota Bogor

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Jakarta Selatan dimulai pada Senin, (13/1/2025). Salah satu sekolah yang menjadi sasaran adalah SDN Bangka 01 Pagi.

Liputan6.com, Jakarta – Dinas Kesehatan Kota Bogor tengah menyelidiki penyebab keracunan paket makan bergizi gratis (MBG) yang menimpa puluhan siswa Bina Insani.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyampaikan pihaknya telah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan pemeriksaan terhadap sampel makanan serta kondisi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani. SPPG ini penyedia 2977 porsi MBG untuk 13 sekolah di Kota Bogor.

“Dari hasil penelusuran PE, kasus pertama terjadi pada pukul 15.00 WIB. Diduga disebabkan oleh makanan yang disajikan pada 6 Mei 2025,” kata Retno, Rabu (7/5/2025).

Retno mengungkapkan, dugaan keracunan baru dilaporkan, Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan data sementara, 36 orang mengalami keluhan seperti diare ringan, mual, muntah, dan demam usai mengonsumsi paket MBG. Korban keracunan terdiri dari siswa TK dan SMP Bosowa Bina Insani.

“Gejalanya muncul rata-rata 7 jam setelah makan,” kata Retno.

 


2 dari 3 halaman

Ambil Sampel Makanan

Dari jumlah tersebut, 12 orang telah dipulangkan setelah sempat dirawat di rumah sakit. Lima siswa masih menjalani perawatan dan tujuh lainnya saat ini telah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.

Sementara sebanyak 24 siswa lain yang tidak dirawat di rumah sakit telah mendapat penanganan dari dokter jaga di Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Retno menyatakan belum bisa memastikan sumber penyebab puluhan siswa mengalami keracunan. Namun, pihaknya telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium.

“Hasil uji sampel diperkirakan baru akan keluar dalam beberapa hari ke depan,” jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Pemantauan

Menurutnya, petugas Dinkes juga terus melakukan pemantauan terhadap proses pengolahan hingga pengiriman paket MBG dari dapur SPPG Bosowa Bina Insani.

Sesuai arahan Wali Kota Bogor, Dinkes berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memantau 12 sekolah lainnya dan memastikan seluruh kasus ditangani dengan baik.

“Seluruh rumah sakit di Kota Bogor juga telah dikoordinasikan untuk bersiap menerima pasien tambahan jika ada kasus baru,” kata dia.

Retno mengimbau kepada orangtua jika anaknya mengalami gejala keracunan untuk segera mengakses layanan kesehatan di Puskesmas terdekat atau menghubungi call center PSC 119.

“Namun sampai sore tadi belum ada laporan penambahan kasus serupa dari sekolah lain,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *