Uncategorized

UBOPLAY – Di Balik Tiupan Peluit dan Senyum Tukang Parkir

Juru Parkir Liar Kembali Marak di Minimarket Jakarta

Liputan6.com, Jakarta – Pagi baru saja menyapa Jakarta Selatan. Sinar matahari masih malu-malu menembus pepohonan saat seorang pria paruh baya berseragam sederhana telah bersiaga di depan sebuah minimarket kawasan Pejaten.

Namanya Solihin. Usianya 61 tahun. Setiap hari, pria berkaos hitam lusuh itu mengenakan kupluk biru dongker dan tas selempang kecil yang tergantung setia di bahunya. Di antara bibirnya, sebuah peluit menggantung, senjata andalan yang menemaninya mencari nafkah.

Dengan senyum ramah, Solihin menyambut pengendara yang datang. Tangannya lincah mengatur lalu lintas sepeda motor. Barang bawaan dibantu diangkatkan, bahkan behel motor pun tak luput dari sentuhannya.

“Jangan dikunci stang-nya ya,” pintanya lembut kepada salah satu pengunjung.

Bukan perintah. Lebih seperti kebiasaan bertahun-tahun sebagai penjaga kendaraan yang mulai akrab dengan pola dan kebutuhan pengunjung.

Solihin sadar, tak semua orang menghargai profesinya. Tapi ia tidak ambil pusing.

“Kalau sama saya gak bayar juga gak apa-apa,” ucapnya santai sembari menghisap rokok saat berbincang, Senin (5/5/2025).

Dalam sehari, Solihin bisa membantu memarkirkan 50 hingga 70 motor. Kadang lebih, kadang kurang. Semua tergantung situasi.

Soal penghasilan, tak ada angka pasti. “Paling dapat Rp70 ribu sampai Rp100 ribu sehari. Ya cukup-cukupin saja,” tuturnya.

Meski begitu, Solihin bukan tukang parkir liar. Ia bekerja di bawah koordinasi RT setempat, yang bekerja sama dengan minimarket tempatnya berjaga. Ada sistem setoran, ada jadwal kerja. Ia bertugas empat hari, lalu bergantian dengan rekannya.

“Kerjanya dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang. Kita setor tiap hari ke orang RT,” jelasnya.

Di mata sebagian orang, ia mungkin cuma tukang parkir. Tapi bagi banyak pelanggan minimarket, Solihin adalah sosok yang setia menjaga kendaraan mereka dengan rapi dan aman.

“Kalau gak ngasih juga gak papa. Rezeki mah dari mana saja. Saya tetap bantuin, tetap perhatiin motornya satu-satu,” katanya tenang.