Uncategorized

UBOPLAY – Bertahan di China Tanpa Bisa Mandarin? Pendatang Wajib Andalkan Super App

Wisata Sejarah di Kota Terlarang, Rumah 1,8 Juta Artefak Kekaisaran China

Liputan6.com, Jakarta – Super app buatan China jadi penyelamat bagi para pendatang yang tak bisa bahasa Mandarin. Menetap dalam waktu lama di China tanpa bisa berbahasa Mandarin bisa jadi pengalaman yang agak menantang.

Terlebih, banyak wanti-wanti yang menyebut bahwa sebagian besar penduduk lokal tidak bisa berbahasa Inggris. Selain itu, penggunaan internet di China dibatasi untuk situs tertentu seperti Google, YouTube, Instagram, hingga WhatApp, kecuali jika digunakan dengan mengaktifkan VPN legal.

Meski begitu, berkat transformasi digital besar-besaran di China, menjalani kehidupan sehari-hari sebagai seseorang yang sama sekali tidak bisa berbahasa Mandarin jadi tak terasa rumit.

Super app asli China jadi senjata andalan sebagai pendatang saat tiba di China. Bisa dibilang super app telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di China.

Mau tidak mau, pendatang harus menggunakan super app atau aplikasi multifungsi asli China yang menyediakan berbagai layanan dalam satu platform. Mulai dari bertukar pesan, membayar belanjaan, memesan makanan, membeli tiket, hingga mengakses layanan pemerintah.

Pengalaman asing dengan sejumlah super app China, saya alami selama minggu pertama hingga minggu kedua di Beijing. Hambatan bahasa terasa menjadi tantangan yang sering kali membuat saya merasa cemas.

Tugas-tugas sederhana yang biasanya dianggap sepele, seperti membuka Google Maps hingga berbelanja bahan masakan, menjadi ujian kesabaran dan ketekunan.

Saya masih ingat jelas saat pergi ke Wu Mart di Jalan Jinbao, distrik Chaoyang, Beijing untuk membeli perlengkapan kebersihan hingga bumbu masakan. Semua label produk dan harga ditulis sepenuhnya dalam bahasa Mandarin.

Setidaknya, saya butuh lebih dari 10 menit hanya untuk menemukan deterjen yang digunakan untuk mencuci baju, sabun yang digunakan untuk mandi, hingga tisu toilet yang saya butuhkan.

Acap kali, saya pun harus mengandalkan bahasa tubuh seperti gerakan tangan dan bahasa isyarat seadanya untuk menjelaskan apa yang saya cari kepada pekerja yang tidak bisa berbahasa Inggris.

Memesan makanan pun agaknya juga terasa menakutkan. Selama sebulan penuh, saya bertahan hidup dengan masak sendiri tanpa pernah memesan makanan di toko offline.

 


2 dari 3 halaman

Bantu Proses Adaptasi

Memasuki bulan kedua, alat bantu digital mulai sangat membantu proses adaptasi saya. Usai VPN legal stabil digunakan, Google Translate, terutama fitur terjemahan kamera instannya, menjadi alat digital yang selalu saya andalkan untuk memahami menu, papan petunjuk, dan label kemasan dalam hitungan detik.

Selain itu, ada WeChat (Weixin) sebagai super app serba guna di China yang penting untuk komunikasi, serta proses pembayaran di tengah masyarakat yang hidup sangat terkoneksi secara digital.

Aplikasi WeChat tak hanya punya fungsi chat dan panggilan semata, canggihnya aplikasi ini juga terintegrasi dengan berbagai layanan penting dari pembayaran digital dan pesan makanan, pemesanan transportasi umum, tiket, layanan utilitas, kesehatan, dan alat terjemahan bawaan.

Super app lain yang tak kalah penting digunakan di China adalah Alipay (Zhifubao). Alipay ini mendukung penggunaan dalam bahasa Inggris dan sangat diperlukan untuk transaksi harian, seperti membayar belanjaan, menyewa sepeda, membeli tiket kereta, berinvestasi, hingga membayar asuransi.

Aplikasi lainnya yang bermanfaat membantu kehidupan di China ada Baidu Maps dan AMAP (Gaode Map) yang setara Google Maps di China. Aplikasi ini menyediakan antarmuka dan navigasi suara dalam bahasa Inggris yang terbukti akurat dan efisien saat digunakan.

Lalu, untuk layanan pesan antar makanan, ada Meituan dan Dianping. Meski sebagian besar fiturnya masih dalam bahasa Mandarin, aplikasi ini sangat membantu untuk memesan makanan, memesan hotel hingga sekedar beli tiket bioskop.

Pengguna asing juga banyak yang mengandalkan Meituan untuk mencari dan memesan makanan halal atau makanan dari negara asal mereka.

Kemudian, untuk layanan transportasi online, ada DiDi, yang juga bisa dijumpai di WeChat dan Alipay. DiDi menyediakan opsi dalam bahasa Inggris dan sangat memudahkan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain.

 

3 dari 3 halaman

Semangat Petualangan

Meski begitu, beberapa aplikasi memang tidak terlalu ramah untuk pengguna asing dan tidak memiliki pengaturan bahasa Inggris. Namun, Anda bisa mengambil tangkapan layar dan menerjemahkannya lewat WeChat.

Memasuki bulan ketiga di Beijing, China, bagi saya rasa takut akan kesalahpahaman pun kini berubah menjadi semangat petualangan. Saya bisa leluasa menyusuri Beijing, sekedar memacu sepeda, hingga mencoba berinteraksi dengan warga lokal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *